Postingan

Prodi Ekonomi Pembangunan Jawab Kebutuhan Zaman

UNAIR NEWS –  Apakah kamu pernah membayangkan ketika kuliah di ilmu sosial lantas begitu saja melepaskan hitung-hitungan matematis? Atau kamu menyukai hitung-hitungan matematis dengan diimbuhi paparan-paparan teori? Atau bisa jadi, kamu ingin mendalami pengetahuan tentang perekonomian negara bahkan internasional? Baca artikel lain juga :  http://rumahpintar12.blogspot.co.id/2017/08/pimnas-pancing-generasi-muda-kasmaran.html Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tadi akan terjawab apabila kamu memilih melanjutkan studi strata satu di Ekonomi Pembangunan. Begitulah yang dikatakan oleh kepala departemen yang sekaligus merangkap pelaksana tugas koordinator prodi S-1 Ekonomi Pembangunan Dr. Muryani, S.E., M.Si., MEMD. Muryani mengungkapkan, rumpun Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang unik karena berada di antara kelompok Ilmu Sosial dan Ilmu Alam. “Dibilang eksakta karena di situ ada matematika dan statistik. Dibilang murni sosial juga tidak bisa karena eksaktanya juga banyak,” tutur Muryan

FPK Gelar Lomba Jurnalistik Internal

UNAIR NEWS –  Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) mengadakan lomba jurnalistik di internal mahasiswa.  Event  ini merupakan program lanjutan dari acara pelatihan jurnalistik penulisan berita dan fotografi yang digelar di sana pada Selasa sore, 2 Mei 2017, di ruang C-401 gedung FPK. Baca artikel lain juga :  https://belajarcerdas91.wordpress.com/2017/08/23/dukungan-penuh-rekan-ukm-ju-jitsu-antar-santoso-jadi-juara/ Salah satu dosen FPK yang menjadi penanggung jawab kegiatan Annur Ahadi Abdillah mengutarakan, baik pelatihan jurnalistik maupun lomba jurnalistik bertujuan untuk memupuk semangat dan soft skill mahasiswa di bidang tulis menulis. Mereka juga dilatih untuk dapat berkomunikasi melalui tulisan. Dalam kegiatan ini, pihak fakultas menggandeng Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR. “Kalau bisa menulis dengan baik, prestasi dan berita-berita menarik di fakultas dapat tersiar dengan bagus di tengah khalayak,” urai dia saat diwawancara Selasa (29/5), beberapa saat setelah

Menikmati Gema Ramadan di Nuruzzaman

UNAIR NEWS  – Waktu menjelang buka puasa pun tiba. Usai menunaikan ibadah salat Asar berjemaah, para mahasiswa yang tergabung dalam susunan kepanitiaan Ramadan Mubarak Airlangga (RMA) bergegas mempersiapkan berbagai kegiatan yang akan dilangsungkan di Masjid Nuruzzaman, Kampus B Universitas Airlangga. Beragam persiapan pun mereka lakukan, mulai dari tempat dan perlengkapan untuk kajian, hingga persiapan menu dan takjil untuk berbuka puasa. Seperti halnya masjid-masjid lain di Kota Surabaya, ada denyut kegiatan yang tak berhenti sejak bakda Asar hingga sekitar pukul sepuluh malam, baik di aula utama hingga serambi masjid yang menjadi ruang dakwah mahasiswa muslim UNAIR. Seraya menunggu waktu berbuka di serambi masjid, para jemaah bisa mengikuti kajian dan menutupnya dengan berbuka puasa bersama. Baca artikel lain juga :  https://belajarcerdas91.wordpress.com/2017/08/23/renoviesta-mata-angin-sukses-manjakan-penonton/ Narasumber kajian pun beragam. Sebagian besar dari mereka a

Alumnus UNAIR Agustinus Rahardjo Kawal Konten Informasi Kebijakan Presiden

UNAR NEWS – Setelah hampir 13 tahun berkiprah menjadi jurnalis media massa umum, kini Agustinus Eko Rahardjo menggawangi portal informasi kebijakan Presiden RI. Jojo, sapaan akrabnya, adalah alumnus program studi S-1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga. Di tengah kesibukannya menjadi staf Deputi IV yang bertugas mengelola konten dan laman kebijakan presiden, ia menyempatkan waktunya selama kurang lebih satu jam untuk bercerita tentang masa kuliah dan karirnya saat ini. Kru UNAIR News berhasil menemuinya di sela-sela waktu makan siang di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/8). Semasa kuliah, Jojo mengakui dirinya bukanlah mahasiswa yang unggul secara akademis. Bahkan, ia sendiri menuntaskan studi strata satunya selama delapan tahun pada 1995 – 2003. “Kalau di akademik, saya bukan orang yang unggul. Kuliah aja selesainya sampai delapan tahun. Hahaha. IPK (indeks prestasi kumulatif) aja nggak bagus-bagus amat,” kenang