Alumnus UNAIR Agustinus Rahardjo Kawal Konten Informasi Kebijakan Presiden

UNAR NEWS – Setelah hampir 13 tahun berkiprah menjadi jurnalis media massa umum, kini Agustinus Eko Rahardjo menggawangi portal informasi kebijakan Presiden RI. Jojo, sapaan akrabnya, adalah alumnus program studi S-1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.
Di tengah kesibukannya menjadi staf Deputi IV yang bertugas mengelola konten dan laman kebijakan presiden, ia menyempatkan waktunya selama kurang lebih satu jam untuk bercerita tentang masa kuliah dan karirnya saat ini. Kru UNAIR News berhasil menemuinya di sela-sela waktu makan siang di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/8).
Semasa kuliah, Jojo mengakui dirinya bukanlah mahasiswa yang unggul secara akademis. Bahkan, ia sendiri menuntaskan studi strata satunya selama delapan tahun pada 1995 – 2003. “Kalau di akademik, saya bukan orang yang unggul. Kuliah aja selesainya sampai delapan tahun. Hahaha. IPK (indeks prestasi kumulatif) aja nggak bagus-bagus amat,” kenang Jojo.


Baca artikel lain juga : 
https://rumahpintar463.wordpress.com/2017/08/22/alumnus-fkm-jadi-tenaga-kesehatan-terbaik-se-indonesia/

Pada masa studi, Jojo aktif di berbagai organisasi mahasiswa (ormawa) baik intra maupun ekstra kampus. Salah satu ormawa yang dulu pernah ia tekuni adalah bergabung sebagai jurnalis di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika FISIP UNAIR. Kemampuan jurnalistiknya benar-benar diasah. Ia tak hanya menulis pada majalah yang kala itu diterbitkan di LPM Retorika, tetapi juga menulis di berbagai media massa.
Setelah puas mengasah kemampuan jurnalistik di kampus, ia memilih berkarir sebagai jurnalis di media massa. Terhitung 13 tahun lamanya, ia malang melintang di berbagai media ternama di Indonesia dan luar negeri, seperti Tempo, Radio Sonora, representatif Radio CVC Australia di Jakarta, Kompas TV, hingga CNN Indonesia. Ia pernah meliput pemilihan presiden, bertugas di lingkungan istana, dan wilayah lainnya.
Pria yang lahir pada 5 Agustus 1977 itu pernah mengikuti sejumlah pelatihan untuk meningkatkan wawasan jurnalistik. Tercatat, Jojo pernah mengikuti pelatihan multimedia di RNTC Belanda pada tahun 2010. Sedangkan, pada tahun 2012, Jojo terpilih sebagai peserta International Visitor Leadership Program (IVLP) dan mengunjungi beberapa negara bagian di Amerika Serikat untuk melihat langsung suasana pemilihan presiden di era media digital. Pada 2014, Jojo mengikuti pelatihan kepempinan dan manajemen di Haggai Institute, Hawaii, AS.
Usai berkarir di media massa, kini Jojo memutuskan untuk bergabung ke jajaran pemerintahan. Ia kini bertugas untuk mendiseminasikan program-program strategis serta prioritas pemerintah kepada publik. Diseminasi informasi itu ia lakukan melalui laman http://ksp.go.id. Pada laman itu, ia menulis banyak hal mengenai program pemerintah seperti bantuan kesejahteraan sosial. Tulisan terbarunya adalah tentang pidato presiden di hadapan anggota legislatif mengenai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2017.
Hadapi Tantangan


Baca artikel lain juga : 
http://ayobelajar648.blogspot.co.id/2017/08/alumni-paduan-suara-unair-tampil-pada.html

Bagaimana tantangannya dalam mengelola informasi program-program pemerintahan? Jojo mengakui, posisinya berbeda antara media massa dan pemerintahan. Ketika lelaki asli Surabaya itu bergabung di media massa, ia dituntut untuk berada pada posisi netral. Kini, ia dituntut untuk menyebarluaskan program-program pemerintahan. Bahkan, laman pribadinya juga diisi dengan postingan yang berkaitan dengan pekerjaannya.
“Yang penting tetap profesional karena saya sudah memilih jalan hidup di sini. Pekerjaan di sini (Kepresidenan, -red) tidak berbeda dengan sewaktu saya di media umum, yang penting adalah kita tidak memanipulasi fakta,” terang Jojo yang pernah menjabat sebagai koordinator peliputan di CNN Indonesia.
Di sela-sela waktunya sebagai seorang pembantu presiden, Jojo masih menyempatkan waktunya dengan menjadi pengajar di Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Bakrie. Mata kuliah yang diampunya tak jauh-jauh dari bidang produksi program penyiaran, dan teknologi multimedia.
Sebagai pengajar, ia turut memberikan masukan kepada almamater UNAIR. “Jangan banyak-banyaklah jumlah mahasiswa dalam kelas. Takut nggak fokus, apalagi jaman smartphone kayak sekarang,” imbuh Jojo.

Penulis: Defrina Sukma S
Editor: Nuri Hermawan

Daftar Fakultas di Universitas Airlangga :
4.     Fakultas Hukum
5.     Fakultas Psikologi
6.     Fakultas Farmasi

Cari Artikel yang Sesuai dengan Penelitian Anda di :  http://repository.unair.ac.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati Gema Ramadan di Nuruzzaman

FPK Gelar Lomba Jurnalistik Internal