Dosen UNAIR Hobi Menyanyi dan Ciptakan Lagu

Mochammad Jalal, S.S., M.Hum dosen yang hobi nyanyi dan ciptakan lagu. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
UNAIR NEWS – Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa alunan musik adalah bagian dari kehidupan manusia. Tidak pandang dari kalangan mana, seseorang pasti akan mencintai alunan musik sesuai genrenya. Begitu pula yang dirasakan oleh salah satu dosen di Departemen Sastra Indonesia Universitas Airlangga Mochammad Jalal, S.S., M.Hum. Dosen Linguistik ini mengaku mencintai dunia musik sejak masih usia belasan tahun.
“Sebenarnya sampai sekarang dunia musik bagi saya hanya sekedar penyaluran hobi yang tidak pernah saya geluti secara profesional,” ungkap Jalal.
Sejak kecil, dosen yang akrab disapa Jalal ini memang tumbuh di lingkungan yang bersentuhan dengan alunan-alunan musik. Sang ayah, sering nembang macapat sebagai penghantar tidurnya. Selain itu, di lingkungan masjid tempatnya mengaji juga banyak hal yang berkaitan dengan nada-nada musik yang harus dihafal.
“Ya banyak yang harus saya hafal, seperti puji-pujian, sholawatan, diba’, dan lainnya,” ujar Jalal.

Baca artikel lain juga : 
https://ayobelajar648.blogspot.co.id/2017/08/semarak-perayaan-17-agustus-di-unair.html

Dosen asal Bojonegoro ini mengaku, dirinya dibesarkan di lingkungan masyarakat yang kental dengan tembang-tembang seni tradisional. Tayub dan gending-gending Jawa adalah musik yang sering Jalal dengarkan sejak kecil. Maka tak heran, bakatnya memainkan alat musik seperti seruling dan gitar memang telah terasah secara otodidak sejak dini.
“Bermula dari sanalah rupanya yang menumbuhkan sense of music saya. Menginjak remaja, saya mulai berlatih musik, gitar, dan seruling secara otodidak. Dalam olah vokal, saya juga mulai berlatih dengan menirukan suara penyanyi yang kala itu lagu-lagunya saya nilai menarik, baik dari genre pop dan dangdut,” tutur laki-laki yang melanjutkan studi S-2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini.
Hasilnya tidak main-main. Saat duduk di bangku SMA, Jalal pernah menjuarai kompetisi menyanyi dangdut se-Kabupaten Bojonegoro.
Hobi menyanyi tidak hanya berhenti sampai usia SMA saja, namun berlanjut hingga dirinya tercatat sebagai mahasiswa UNAIR tahun 90-an. Bahkan, Jalal dengan sengaja bergabung dengan grup Paduan Suara UNAIR agar dapat belajar musik secara teoritis.
“Di PSUA era 90-an, saya termasuk tim inti yang dikirim di berbagai event nasional dan selalu tidak ketinggalan dalam berbagai festival untuk membela UNAIR,” tuturnya.
Kepada UNAIR News Jalal menuturkan, dirinya saat itu mulai tertarik dengan genre seriosa yang dianggap paling sulit dalam seni olah vokal. Semangatnya belajar untuk dapat menguasai genre musik itu membuahkan hasil. Di tahun 1994, Jalal berhasil menjadi Juara 1 kompetisi menyanyi se-Jawa Timur untuk kategori seriosa.
Menciptakan lagu
Dengan bergabung PSUA sejak tahun 2008, kemampuan dosen yang kini tinggal di Sidoarjo ini dalam mengaransemen suara dan menulis lagu kian terasah. Apalagi, kini dirinya telah mempunyai single lagu yang sudah viral di kampus karena unggahannya di akun YouTube beberapa bulan lalu.
Saat diwawancarai mengenai single terbarunya yang berjudul Izin Poligami, ia menuturkan bahwa apa yang ditulis hanya untuk hiburan semata.
“Itu sebenarnya iseng dan untuk lucu-lucuan saja. Ketika isu poligami sedang ramai dibicarakan di media, saya jadi ingin membuat lagu dari genre dangdut. Tidak norak, smart, tapi bisa menggambarkan isu poligami dengan apik,” ungkapnya.
Berbekal melakukan rekaman di studio milik teman serta hasil dorongan keras dari teman, single tersebut akhirnya ia unggah di YouTube, mulai viral dan menjadi pembicaraan di lingkungan UNAIR.

Baca artikel lain juga : 
https://rumahpintar12.blogspot.co.id/2017/08/dari-bulgaria-mahasiswa-fk-boyong.html

Jalal mengatakan, hobi di dunia seni musik tidak pernah menjadi pengganggu aktivitasnya sebagai dosen. Namun justru sebaliknya, dapat disinergikan dengan berbagai kegiatan seni yang diselenggarakan di UNAIR. Berbekal kompetensi itu, Jalal dipercayai menjadi pembina PSUA sejak 2003 hingga 2015. Selain itu, pihaknya kini menjadi pembina Paguyuban Karawitan Sastra Jendra (Pakar Sajen) FIB UNAIR.
“Saya juga sering dipercaya menyelenggarakan event yang berhubungan dengan seni di UNAIR. Misalnya tahun 2011 saya berhasil membuat pertunjukan ludruk berbahasa Suroboyoan dengan mengkolaborasikan antara dosen, mahasiswa, dan mahasiswa asing,” tambahnya.
Jalal mengaku, meskipun sekadar hobi, seni musik cukup bisa menghasilkan uang. Dengan menjadi Pembina PSUA dan terkadang mendapat pesanan untuk mengaransemen lagu, rezeki bisa mengalir dengan sendirinya. Pihak keluarga juga sering mengandalkan dirinya menjadi pengisi acara musik tradisional maupun modern. Selain itu, melalui hobi bermusik Jalal mengaku semakin menambah relasi dan kolega yang memiliki hobi yang sama.
“Ya yang jelas ini memang awalnya hanya sekedar hobi. Tidak pernah terbersit keinginan untuk benar-benar profesional. Hanya menggeluti bidang ini. Ya pokoknya just fun dan main-main dengan bidang musik seperti sekarang ini saya rasa cukup,” ungkapnya di akhir perbincangan. (*)
Penulis : Ainul Fitriyah
Editor : Binti Q. Masruroh

Daftar Fakultas di Universitas Airlangga :
4.     Fakultas Hukum
5.     Fakultas Psikologi
6.     Fakultas Farmasi

Cari Artikel yang Sesuai dengan Penelitian Anda di :  http://repository.unair.ac.id/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati Gema Ramadan di Nuruzzaman

Alumnus UNAIR Agustinus Rahardjo Kawal Konten Informasi Kebijakan Presiden

FPK Gelar Lomba Jurnalistik Internal